the sheep . . .

setelah sekian lama tidak menulis blog akhirnya, ada wangsit juga. sebenarnya ini ga bisa dikatakan ide, tulisan ini gw buat untuk mejawab tantangan temen gw untuk menulis perumpamaan tentang cinta dan/atau hubungan cinta yang menggunakan lambang domba. ya, sekedar menjawab tantangan gw coba untuk menjelaskan.

pertama, kita tentu mengenal dan mengetahui apa itu domba, hewan pemamah biak yang memiliki bulu yang tebal dan putih, selalu hidup bergerombolan, dan tentunya memiliki manfaat yang sangat banyak, seperti bulunya yang sering digunakan sebagai bahan untuk membuat baju hangat.

cinta seperti kehidupan domba-domba yang hidup bergerombolan, seekor domba tidak dapat hidup sendiri, begitu juga cinta juga merupakan sesuatu yang tidak dapat berdiri sendiri, dia harus memiliki teman untuk dapat hidup, jadi jika orang yang hidup hanya mencintai diri sendiri dia tidak dapat dikategorikan kehidupan hubungan cinta. baik cinta kepada kekasih, teman, sahabat, keluarga, dll. cinta tetap memerlukan parter untuk menjalankan kehidupannya, seperti domba yang tidak akan bertahan jika hidup sendirian.

dalam kehidupan bergerombol, para domba memiliki seorang gembala yang mengatur kehidupan mereka agar lebih bermanfaat, begitu juga cinta jika tidak ada gembala yang mengatur ke mana arah daru suatu hubungan cinta, maka cinta tersebut akan mubazir tanpa dipetik manfaatnya, dan yang paling parah, cinta akan mengarah pada sesuatu yang terlarang.

satu lagi yang dapat diambil dari kehidupan domba, sesuatu yang paling bisa dimanfaatkan dari seekor domba yaitu bulunya. tentu kita semua tau, bulu domba sering dijadikan mantel hangat, atau berbagai jenis pakaian lainnya, yang selalu akan melindungi pemakainya dari kondisi yang tidak memungkinkan. begitulah juga cinta, ketika kita membina dan memelihara kehidupan cinta, dan telah digembalakan dengan baik dan benar, maka saatnya kita memakan "mantel" cinta tersebut, yang akan melindungi kita dari berbagai terpaan, ujian yang dapat merusak kehidupan cinta itu sendiri.

cinta begitu universal dan dapat diumpamakan dengan berbagai hal, tapi yang pasti cinta sejati adalah anugrah dan tidak ada yang dapat mengambilnya dari seorang pecinta.

ilmu padi ?

semakin berisi maka semakin merunduk, filosofi yang disebut dengan ilmu padi yang bermakna semakin kita memiliki sesuatu yang lebih daripada orang lain, maka sebaiknya kita semakin merendahkan hati untuk tidak angkuh dan berbangga diri secara berlebihan.

ilmu yang diketahui dan di wariskan oleh orang tua kepada anaknya, walaupun memahami dan mengerti arti dari makna ilmu tersebut, namun masih terdapat orang-orang yang tidak dapat melakukan ilmu yang memiliki paham idealisme yang tinggi tersebut, kenapa? saya sendiri tidak mengerti, jawabannya hanya di miliki oleh orang yang bisa melaksanakan idealisme tersebut, ya, mungkin saja.

saya memikirkan sesuatu yang berbeda, dan memikirkan mengapa itu bisa terjadi.

mari kita lihat, ketika padi semakin berisi dia semakin merunduk, tentu anda tahu sebabnya?, ya, itu di sebabkan padi tersebut telah tua, batangnya tidak kuat untuk tetap tegak menahan beban yang ada, dan tentu saja padi tersebut siap untuk di tebas dan di ambil manfaatnya.

jika di telaah secara harafiah, kehidupan manusia pun seperti itu, ketika masih benih dan padi tersebut masih muda, kehidupan manusia yang masih muda belum memiliki pengalaman dan beban hidup yang berat, karena itu manusia hidup untuk mengejar hasrat dan keinginan yang semakin hari semakin bertambah, sebab ia masih muda, tubuh yang kuat untuk menanggung beban, tapi bagi orang muda, beban tersebut sedikit di acuhkan sehingga bangga akan kekuatan diri sendiri dan keangkuhan karena merasa lebih dari orang lain, oleh karena itu orang muda paling sulit untuk melakukan ilmu padi tersebut.

dan pada akhirnya ketika dia semakin tua, dan telah memiliki pengalaman hidup yang cukup, serta tubuh yang tidak kuat lagi untuk menanggu beban, maka dia pun sadar, tidak ada lagi sesuatu untuk di banggakan dari dirinya, sehingga dia pun mengerti dan dapat melakukan ilmu padi tersebut, oleh kerena itu kenapa yang selalu memberikan nasehat itu orang tua, dan selalu mengatakan ilmu tersebut kepada anaknya yang masih muda.

dan pada ahirnya, hukum alam berbicara, yang tua mundur dan tersingkirkan dan pengalaman yang di peroleh di turunkan dan dimanfaatkan orang lain, oleh karena itu padi yang bersisi itu baik karena memiliki manfaat yang banyak, tapi di harus sadar hidupnya pun akan segera berakhir oleh mata sabit, hukum alam.

suka sayang dan cinta, hal yang berbeda namun tak bisa dipisahkan. itu yang saya dengar dari teman-teman yang telah berpengalaman dan ekspert dalam cinta. katanya suka, sayang, dan cinta tak dapat di pisahkan karena ketiganya membentuk suatu tahapan perasaan terhadap seseorang, dimana di mulai dengan suka kemudian sayang dan terakhir cinta. sebenarnya masih ada yang masuk dalam tahapan tersebut namun masih setingkat dengan suka, seperti kagum, dan ngefans.

walaupun saya telah mengetahuinya, namun saya masih bingung(maklum lom pengalaman) sampai terlintas dalam benak saya beberapa penjelasan yang lebih mudah di mengerti, namun masih terdapat beberapa hal yang dipertanyakan, tapi biarlah soalnya saya belum benar-benar mengerti.

suka yang merupakan tahapan pertama dari 3 tahapan tersebut, merupakan tahap perkenalan di mana hanya sebatas kulitnya saja, dengan kata lain rasa suka, atau kagum, hanya sebatas pada penampilan fisik dan tingkat keseriusannya masih rendah. "korban" dari perasaan suka ini, tidak terbatas, atau dengan kata lain bisa di berikan kepada siapa saja tanpa ada yang membatasi dan melarangnya.

sayang yang merupakan tahap ke 2, dimana tidak lagi dalam tahap perkenalan, tahap ini lebih jauh lagi dari sekedar perkenalan, misalnya sahabat atau pacar. tingkat keseriusannya labih tinggi yaitu pada tingkat medium dan korban rasa sayang ini semakin terbatas, namun tetap dapat di berikan kepada siapa saja tanpa ada yang membatasi. rasa sayang ini, di picu oleh iner dari seseorang tidak hanya sekedar fisik, semakin mengenal kepribadiannya rasa sayang ini perlahan akan muncul, namu tergantung dari hasil pengenalannya, jika kepribadiannya tidak menyenangkan, bukan rasa sayang yang muncul tapi malah BeTe bahkan benci.

cinta yang merupakan tahap terakhir, tahap paling serius, lebih mendalam, jauh melebihi rasa sayang dan suka, dimana tingkat keseriusannya sangat tinggi, dan korban dari rasa cinta ini hanya pada satu orang(selain cinta pada keluarga), serta memiliki tingkat batasan yang sangat tinggi, dan memiliki larangan. karena tingkat keseriusan yang tinggi, cinta sangat kompleks sulit dipahami walaupun telah di jelaskan oleh orang2 yang berpengalaman.

saya memikirkan yang simple aja, cinta melingkupi landasan suka dan sayang, yaitu fisik dan kepribadian, di mana memerlukan keseimbangan dari kedua-duanya, dengan memahami dan berusaha menyeimbangkan keduanya, maka saya pikir, orang mengalaminya lebih mudah untuk mengerti dan dapat melihat rasa cinta yang sebenarnya. karena saya melihat sepertinya banyak orang dengan mudahnya mengumbar kata cinta, padahal tingkat perasaanya tidak sampai pada tahap cinta, mungkin saja masih pada tahap suka, tapi udah mengaku cinta.

bagaimana dengan anda?

Postingan Lama